Tugas Evaluasi Pembelajaran
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu
: Laurensia AE, M.A.
Disusun oleh :
1. Rena
Christiani 131134007
2. Florentina
Pradita Setyaningsih 131134196
3. Tri
Kusuma Danayanti 131134226
4. Bernadeta
Cahya Ambar M. 131134233
Kelas 4A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
perlu dibekali dengan mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Hal itu diberikan
supaya menjadi bekal mahasiswa ketika terjun langsung ke lapangan. Evaluasi
pembelajaran dibutuhkan untuk mengevaluasi dari kegiatan belajar mengajar yang
di berikan selama itu.
Kegiatan mengevaluasi hasil dari
pembelajaran terbagi dalam 3 urutan proses, yaitu pengukuran, penilaian
kemudian mengevaluasi. Kegiatan pemgukuran merupakan kegiatan membandingkan
dengan ukuran berupa angka yang sifatnya kuantitatif. Setelah pengukuran ada
kegiatan penilaian yaitu pengambilan keputusan dengan ukuran baik dan buruk
yang bersifat kualitatif. Setelah itu guru baru bisa melakukan kegiatan
mengevaluasi. Karena evaluasi membutuhkan hasil dari pengukuran dan penilaian yang
menjadi alat ukur spesifik.
Dalam melakukan kegiatan evaluasi seorang
guru bukan hanya bisa melakukan evaluasi melalui test tertulis tetapi melalui
kegiatan non-test juga dapat dilakukan.
Kegiatan test seperti soal benar-salah, jawaban pendek, pilihan ganda
dan semacamnya. Untuk bentuk non-test berupa wawancara, kuisioner dan bentuk
semacamnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari
Tes Jawaban pendek?
2.
Bagaimana
karakteristik dari Tes Jawaban pendek?
3.
Apa saja kelebihan
dan kelemahan dari Tes jawaban pendek?
4.
Bagaimana
prinsip-prinsip penyusunan tes jawaban pendek?
5.
Bagaimana penulisan
aitem tes jawaban pendek?
6.
Bagaimana pemberian
skor dalam tes jawaban pendek?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian
dari tes jawaban pendek.
2.
Mengenali dan
memahami karakteristik tes jawaban pendek.
3.
Mengetahui dan
mengenali kelebihan serta kekurangan tes jawaban pendek.
4.
Mengetahui prinsip
dari penyusunan tes jawaban pendek.
5.
Mengetahui penulisan
aitem tes jawaban pendek.
6.
Mengetahui cara
pemberian skor pada tes jawaban pendek.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes Jawab
Pendek
Tes Jawaban
Pendek adalah soal yang ditandai
dengan adanya jawaban pada tempat kosong yang disediakan oleh pembuat tes untuk
menuliskan jawabannya sesuai dengan petunjuk. Tes Jawaban Pendek termasuk dalam
tes tertulis dalam bentuk objektif. Soal
tes obyektif merupakan tes yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar yang
berupa kemampuan-kemampuan dalam mengingat kembali fakta-fakta (knowledge),
memahami hubungan antara dua hal atau lebih (comprehension), dan
kemampuan dalam mengaplikasikan
prinsip-prinsip (application). Tes Jawaban Pendek merupakan tes
objektif karena tes atau butir soal menuntut jawaban secara lebih pasti, dan
penskorannya objektif. Tes Jawaban Pendek digunakan untuk mengetahui daya
ingat, tingkat pengetahuan dan pemahaman
siswa, seperti kemampuan menyebutkan istilah, menyebutkan fakta, menyebutkan
prinsip, menginterprestasi data sederhana, memecahkan permasalahan berkaitan
dengan angka, memanipelasi simbol matematika, dan melengkapi persamaan. Dalam
tes Jawaban Pendek, jika materi yang diujikan
sangat banyak, maka tingkat
berpikir yang diukur cenderung rendah.(Widoyoko,
2009)
Tes jawaban pendek dibagi mejadi
dua, yaitu :
1.
Tes awaban singkat
Tes ini berbentuk suatu pertanyaan
yang dapat dijawab dengan satu kata, satu formula kalimat singkat, atau satu angka.
Bentuk jawaban singkat lebih cocok untuk mengukur hasil belajar yang sederhana
yang bersifat ingatan dan pemahaman yang sederhana serta aplikasi asalkan item-aitemnya disusun secara berhati-hati.
Contoh :
Siapakah presiden Republik
Indonesia yang pertama?
Jawabannya adalah Ir. Soekarno
2.
Tes melengkapi
Tes ini berupa suatu pernyataan
yang belum lengkap, dimana siswa diminta untuk melengkapi pernyataan tersebut dengan
satu kata, satu formula kalimat singkat atau satu angka. Bentuk melengkapi lebih
cocok untuk mengukur kemampuan mengingat fakta, prinsip yang sederhana dan menguji
kemampuan pada tingkat yang lebih tinggi seperti pemahaman, aplikasi, asalkan aitem-aitem
dikonstruksikan secara berhati-hati.
Contoh:
Di mulut, makanan dikunyah dan
dicampur dengan ………….. (1) yang mengandung ……………. (2) berguna untuk
menghancusrkan ……………..(3).
B.
Karakteristik Tes Jawaban Pendek
·
Menuntut peserta tes memberikan jawaban singkat.
·
Jawaban pendek berupa kata, frase, nama tempat, nama tokoh, lambang
atau kalimat yang sudah pasti.
C.
Kelebihan
Tes Jawaban Pendek
1. Mudah
dalam pembuatan/penyusunannya
Tes jawaban pendek lebih mudah
pembuatan/penyusunannya apabila dibandingkan dengan pilihan ganda, benar salah,
menjodohkan dan tes essay. Hal ini disebabkan karena butir soal tes jawaban
pendek hanya mengukur hasil belajar yang sederhana, yaitu ingatan.
2. Kemungkinan
menebak jawaban sangat sulit
Tes jawaban pendek kemungkinan menebak jawaban
sangat sulit, karena pada tes jawaban pendek jawaban dicari sendiri atau tidak
disediakan pilihan jawaban seperti pada pilihan ganda, benar-salah, dan
menjodohkan.
3. Cocok
untuk soal-soal hitungan
Tes jawaban pendek sangat cocok untuk soal hitungan
karena soal hitungan dapat dinilai benar atau salah (jawaban pasti).
4. Hasil
pengetahuan dapat diukur secara luas.
Tes jawaban pendek dapat mengukur dengan tepat
tujuan pengajaran yaitu untuk mengatahui, mengingat, mengenal dan
mengidentifikasi.
5. Sangat
baik untuk menilai kemampuan peserta didik yang berkenaan dengan fakta-fakta,
prinsip-prinsip, dan terminologi.
Tes jawaban pendek berguna untuk mengungkapkan
hal-hal yang bersifat faktual dan mengurangi jawaban berdasarkan terkaan saja.
6. Menuntut
peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya secara singkat dan jelas.
Bentuk tes jawaban pendek meliputi pertanyaan
langsung atau jawaban bebas, kalimat tidak sempurna dan bentuk jawaban pasti
atau bentuk asosiasi.
7. Pemeriksaan
lembar jawaban dapat dilakukan dengan objektif
Setiap soal hanya mempunyai satu jawaban benar.
D. Kelemahan Tes Jawaban Pendek
1. Sulit
menyusun kata-kata yang jawabannya hanya hanya satu.
Soal
jawaban pendek hanya ada satu jawaban yang benar saja, sehingga jawaban sangat obyektif.
2. Pada
umumnya hanya berkenaan dengan kemampuan mengingat saja, sedangkan kemampuan
yang lain sedikit terabaikan.
3. Hanya
dapat megukur kemampuan pemecahan masalah untuk bidang Matematika dan IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) maka dapat mengukur kemampuan penerapan.
4. Tidak
cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang komplek, sehingga menghasilkan
respons singkat yang sederhana dengan demikian tidak memungkinkan untuk
mengukur hasil belajar yang lebih komplek.
5. Pada
soal bentuk melengkapi, jika titik-titik
kosong yang harus diisi terlalu banyak, para peserta didik sering terkecoh.
6. Penilaian
menjemukan dan dalam memeriksa lembar jawaban
membutuhkan waktu cukup lama.
E. Prinsip-prinsip Penyusunan Tes
Jawaban Pendek
1. Rumusan
butir soal harus sesuai dengan kemampuan
(kompetensi
dasar & indikator).
2. Rumusan
butir soal harus menggunakan bahasa yang baik, kalimat singkat & jelas sehingga
mudah dipahami.
3. Jawaban
yang dituntut oleh butir soal berupa fakta, frase, angka, simbol, tahun, tempat
& sejenisnya harus singkat & pasti.
4. Rumusan
butir soal tidak merupakan kalimat yang
dikutip
langsung dari suatu buku.
5. Hindari
rumusan butir soal yang mengandung petunjuk
kepada
kunci jawaban.
6. Butir
soal dalam bentuk kalimat belum lengkap, bagian yang
dikosongkan maksimum dua untuk satu kalimat.
7. Rumusan
kalimat soal harus komunikatif.
8. Hanya
kata-kata yang berarti yang dihilangkan pada bentuk isian kalimat tidak
sempurna.
9. Jumlah
skor ditentukan oleh banyaknya tempat jawaban atau (blanks) dan bukan banyaknya
butir soal.
10. Jawaban
berupa kata-kata sependek mungkin, bilangan atau tanda (simbol) dan hanya ada satu jawaban benar.
11. Hindari
pernyataan yang tak terbatas
12. Hindari
pernyataan yang dihilangkan terlalu banyak (overmutilatted) .(Jihad &Haris, 2012)
F. Penulisan Aitem
1. Pertanyaan atau pernyataan soal harus ditulis dengan
hati-hati sehingga dapat dijawab dengan satu jawaban pasti.
Kurang baik : Sapi adalah hewan …...................
Komentar : Jawaban pendek terhadap aitem ini sangat
banyak yang dapat dianggap benar tergantung pada bagaimana subjek menangkap maksud
aitem yang sangat mungkin tidak sesuai dengan keinginan penulisan aitem. Walaupun
penulisan aitem menghendaki satu jawaban benar, akan tetapi jawaban seperti
……………. (memamahbiak) ……………...... (berkakiempat ……………….. (pemakanrumput) ……………….. (vertebrata)
………………… (piaraan) ………………. (berguna) ……………….. dan sebagainya semuanya tidak dapat
disalahkan.
Lebih baik : Sapi adalah hewan berkaki ……
Lebih baik : Menurut
ordonya, sapi termasuk hewan
……
2. Sebaiknya pikirkan jawabannya lebih dahulu, kemudian menulis
pertanyaannya.
Petunjuk ini sesuai dengan sifat aitem tipe jawaban pendek
yang memang memusatkan jawaban yang diinginkan. Dengan menulis pertanyaan sambil
memperhatikan jawaban yang kita inginkan, maka dapat dijaga bahwa hanya akan ada
satu jawaban yang layak diberikan terhadap aitem.
3. Gunakan pertanyaan langsung, kecuali bilamana model kalimat tak selesai akan
memungkinkan jawaban yang lebih jelas.
Baik : Oleg Tambulilingan adalah tarian
daerah ……..........
Juga baik : Tarian daerah manakah Oleg
Tambulilingan itu?
Kadang-kadang
aitem dengan model pertanyaan akan meminta jawaban yang agak panjang dan bervariasi
sehingga lebih baik menggunakan model kalimat tak selesai.
Kurang baik : Mengapa USA menyatakan perang pada Jepang
di tahun 1941 ?
Komentar : Jawaban terhadap pertanyaan ini akan bervariasi
dan biasanya panjang.
Lebih baik : Penyebab langsung pernyataan perang USA
kepada Jepang di tahun 1941 adalah ……
4. Usahakan agar dalam pertanyaan tidak terdapat petunjuk
yang mungkin digunakan oleh subjek dalam menjawab soal.
Kurang baik : Mesin uap dijalankan oleh mesin yang
digerakkan oleh tenaga …………….
Komentar : Untuk mengetahui jawaban pertanyaan demikian
itu, seseorang yang tidak belajar akan dapat memanfaatkan kata-kata dalam pertanyaannya
yang merupakan petunjuk. Karena namanya mesin uap, tentu saja digerakkan oleh tenag
auap.
5. Jangan menggunakan kata atau kalimat yang langsung dikutip
dari buku.
Kurang baik : Jumlah skor dibagi oleh banyaknya skor adalah…….............
Komentar : Kalimat di atas tidak lebih dari kutipan
batasan pengertian harga ratarata atau mean, pertanyaan demikian hanya mengungkapkan
kemampuan menghafal dan tidak mengukur pengertian.
Lebihbaik : Lima orang siswa mempunyai uang 270
rupiah. Berapa rata-rata uang seorang siswa? (Azwar, 1987)
G. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas
IV, Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
|
|
1. Memahami hubungan antara
struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya,
serta pemeliharaannya
|
1.1
Mendeskripsikan
hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya
1.2
Menerapkan
cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
1.3
Mendeskripsikan
hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya
1.4
Menerapkan
cara memelihara kesehatan panca indera
|
Contoh Soal :
1.
Rangka
manusia terbungkus oleh daging (otot) sehingga disebut ……......
Jawaban :
endoskeleton
2.
Apakah
nama rangka yang melindungi bagian otak?
Jawaban : rangka
kepala
3.
Berapakah
jumlah ruas tulang ekor?
Jawaban : 4 ruas
4.
Tulang
dada terdiri atas tulang hulu, tulang badan dan tulang ……......
Jawaban : tulang
taju
5.
Apakah
nama kelainan pada tulang belakang yang membengkok kedepan?
Jawaban :
Lordosis
6.
Bagian
mata yang berfungsi untuk melindungi lensa mata adalah ……........
Jawaban : kornea
7.
Bagian
telinga luar yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara adalah ……...........
Jawaban :
daun
telinga
8.
Bagian
tubuh
manusia yang berfungsi
sebagai
pengatur
suhu
tubuh
dan
tempat
tumbuhnya
rambut
adalah ……...........
Jawaban :
kulit
9.
Dimana
letak papilla filiformis?
Jawaban :
bagian
depan
lidah
10. Penyakit pada indra penciuman yang berupa
daging
tumbuh
pada
hidung
disebut ……..............
Jawaban :
polip
(Ikhwan&Wahyudi, 2009)
H.
Pemberian
Skor
Mengenai
cara
menilai
tes
jawaban pendek ada
dua
pendapat. Pendapat pertama, mengatakan bahwa skor maksimum setiap bentuk jawaban pendek sama dengan jumlah isian yang ada
pada
tes
tersebut. Jika
pada
suatu
tes
bentuk
jawaban
pendek
ada 10 aitem
dan
tiap
aitem
berisi
satu
isian, dua
isian, atau
tiga
isian, maka
cara
menilainya
dihitung
menurut
jumlah
isian yang ada
pada
seluruh
aitem.
Pendapat kedua, mengatakan bahwa skor maksimum tes berbentuk jawaban pendek dihitung menurut jumlah aitemnya. Tiap aitem dinilai satu, meskipun
mungkin
jumlah
isiannya
tidak
sama
banyak.
Penskoran
dikotomi
Skor
1 untuk jawaban BENAR
Skor
0 (nol) untuk jawaban SALAH
Rumus penskoran untuk jawaban pendek adalah :
S = R
S = skor terakhir atau yang diharapkan
R = Jumlah isian yang dijawab betul ( Purwanto,
1984)
Contoh
menilai :
Misalkan
sebuah tes berbentuk jawaban pendek mengandung 20 isian.
Andi
mengerjakan tes tersebut 14
isian benar
4 isian salah
2 isian kosong
Maka
skor Andi 14 (tiap isian diberi nilai satu)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Tes jawaban pendek
adalah bentuk tes tertulis dengan mengisi atau melengkapi bagian rumpang pada
suatu persoalan dan mengisi jawaban pada tempat kosong yang
disediakan oleh pembuat tes untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan petunjuk.
Tes Jawaban Pendek termasuk dalam tes tertulis dalam bentuk objektif.
2.
Karakteristik tes jawaban pendek menuntut
peserta tes memberikan jawaban singkat.Jawaban pendek
berupa kata, frase, nama tempat, nama tokoh, lambang
atau kalimat yang sudah pasti.
3.
Kelebihan
dari tes jawaban pendek adalah mudahnya dalam pembuatan soal, penebakan jawaban
yang tidak mudah, cocok untuk soal hitungan, hasil pengetahuan diukur meluas. Dan
kelemahannya adalah dalam penyusunan kata yang sulit dan penilaiannya rumit.
4.
Untuk
penulisan aitem harus ditulis dengan hati-hati sehingga dapat di jawab dengan
jawaban satu yang pasti. Kemudian dipikirkan jawabnnnya terlebih dahulu dan
barulah ditulis pertanyaannya. Penggunaan pertanyaan langsung juga di butuhkan
dan diusahakan tidak ada pernyataan petunjuk yang digunakan subyek untuk
menjawab. Tidak diperbolehkan untuk menggunakan kalimat yang langsung di kutip
dari buku.
5.
Untuk
pemberian skor dilakukan dengan melihat jawaban benar dan salahnya karena nilai
jawaban benar adalah 1 dan yang salah adalah 0.
DaftarPustaka
Azwar, Saifudin. 1987. Test
Prestasi. Yogyakarta : Liberty
IkhwandanWahyudi. 2009. IlmuPengetahuanAlam. Jakarta :PusatPerbukuanDepartemenPendidikaNasional.
Jihad, Asepdan Abdul Haris. 2012. EvaluasiPembelajaran.
Yogyakarta : Multi Pressindo.
Masidjo. 1995. PenilaianPencapaianHasilBelajarSiswa
di Sekolah. Yogyakarta :Kanisius.
Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip-prinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran.
Jakarta : PT. RemajaRosdakarya.
Widoyoko, EkoPutro. 2009. Evaluasi Program
PembelajaranPanduanPraktisBagiPendidikdanCalonPendidik. Yogyakarta
:PustakaBelajar.
Jawaban
untuk Contoh Soal
1.
B/S
Tes Jawaban Pendek merupakan tes tertulis dengan bentuk objektif.
2.
B/S
Tes jawaban pendek terdiri dari tes jawaban singkat dan tes Jawaban Melengkapi.
3.
B/S
Karakteristik tes jawaban pendek mengharuskan peserta tes menjawab dengan
panjang.
4.
B/S
Salah satu kelebihan dari tes jawaban pendek dapat mengukur hasil pengetahuan
secara luas.
5.
B/S
Setiap Soal lebih dari satu jawaban
benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar